Kilas Balik Jembatan Ampera, Ikon Abadi Kota Palembang
PALEMBANG | umardaninews.com – Jembatan Ampera bukan sekadar penghubung dua wilayah, melainkan juga ikon kebanggaan masyarakat Kota Palembang. Berdiri megah di atas Sungai Musi, jembatan ini menyimpan jejak sejarah panjang sejak awal pembangunannya pada dekade 1960-an,Jumat (29/8/25)
Pembangunan Jembatan Ampera dimulai pada masa Presiden Soekarno dan diresmikan pada tahun 1965. Awalnya, jembatan ini diberi nama Jembatan Bung Karno, sebagai penghormatan kepada sang proklamator. Namun, setelah situasi politik berubah, namanya diganti menjadi Jembatan Ampera, singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat.
Salah satu keunikan Jembatan Ampera adalah kemampuannya untuk mengangkat bagian tengah jembatan agar kapal-kapal besar dapat melintas di Sungai Musi. Mekanisme ini sempat berfungsi dengan baik hingga tahun 1970-an, sebelum akhirnya dihentikan karena alasan keamanan dan biaya perawatan yang tinggi.
Lebih dari sekadar sarana transportasi, Ampera menjadi saksi perkembangan Kota Palembang. Dari masa ke masa, jembatan ini menjadi latar utama berbagai peristiwa bersejarah, pusat kegiatan masyarakat, hingga ikon pariwisata yang selalu diburu wisatawan.
Kini, meski usianya sudah lebih dari setengah abad, Jembatan Ampera tetap berdiri kokoh dan menjadi simbol persatuan, pengingat sejarah, serta kebanggaan yang melekat di hati masyarakat Sumatera Selatan.
(Red)