Prof Dr Sutan Nasomal Minta Presiden Hadir untuk Pulihkan Ekonomi Kerakyatan
JAKARTA | umardaninews.com — Tokoh nasional dan internasional, Prof Dr KH Sutan Nasomal SE, SH, MH, menyerukan agar Presiden RI, Prabowo Subianto, segera hadir dan memimpin langkah konkret dalam memulihkan perekonomian rakyat.
Menurut Prof Dr Sutan Nasomal, pemerintah perlu segera mengumpulkan pakar ekonomi dan mendorong kolaborasi antara para menteri serta penasehat ahli untuk menciptakan solusi nyata. Salah satu dorongan terbesarnya adalah penciptaan 1 juta lapangan kerja bagi sarjana maupun masyarakat yang belum terserap pasar kerja.
"Kondisi kesabaran masyarakat sudah genting. Morat-maritnya perekonomian saat ini terjadi karena banyak masalah yang menahan pertumbuhan kesejahteraan. Presiden harus memerintahkan para pembantunya, baik para menteri maupun penasihat ahli, untuk saling bahu membahu menciptakan peluang kerja yang nyata," tegas Prof Dr Sutan Nasomal di kantornya di Markas Pusat Partai Oposisi Merdeka, Jakarta.
Dampak Krisis Ekonomi di Lapangan
Tim media melakukan liputan di Cipinang, Jakarta Timur, dan menemukan kondisi masyarakat yang memprihatinkan. Seorang pengemudi ojek online menceritakan penurunan penghasilan drastis karena daya beli masyarakat menurun. Banyak pelanggan tetap berhenti menggunakan jasanya, sementara usaha warung makan dan katering juga kesulitan bertahan akibat harga bahan pokok yang melambung.
Ibu Putri, seorang ibu beranak tiga, menceritakan kondisi hidupnya yang memprihatinkan. Seringkali keluarganya tidak makan hingga dua hari, hanya mengandalkan air putih. Sisa makanan dari tetangga kadang menjadi satu-satunya sumber asupan bagi anak-anaknya. Suaminya bekerja sebagai pegawai toko makanan hewan dengan gaji minim untuk membayar kontrakan sewa Rp 1 juta per bulan. Ibu Putri sendiri tidak dapat bekerja karena menderita epilepsi sejak usia 14 tahun.
"Bantuan dari pemerintah, baik BLT maupun program lain, tidak pernah kami terima," kata Ibu Putri, yang tinggal di Cipinang Pulo Maja, belakang Penjara Cipinang.
Mata Pencaharian Alternatif Tak Mampu Menopang Hidup
Pekerjaan seperti memulung sampah menjadi pilihan banyak warga di wilayah tersebut. Rata-rata pendapatan memulung hanya Rp 25.000 per hari, sedangkan penghasilan ojek online bersih hanya sekitar Rp 35.000 per hari. Hadi, seorang ojek online di Rt 04 Rw 12, menegaskan,
"Kalau di Jakarta saja masyarakatnya semakin miskin, apalagi di luar daerah, tentu kondisinya lebih parah."
Prof Dr Sutan Nasomal menekankan perlunya bantuan nyata dari pemerintah pusat dan daerah, seperti penyediaan beras bagi masyarakat miskin, agar mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
"Rakyat di Jakarta semakin susah. Bantuan untuk memenuhi kebutuhan pangan harus segera diberikan agar rakyat bisa makan minimal tiga kali sehari," ujar Prof Dr Sutan Nasomal.
Kontak Narasumber:Prof DR KH Sutan Nasomal SE, SH, MH – Presiden Partai Oposisi Merdeka, Pakar Hukum Internasional, Ekonom, Pendiri Ponpes ASS SAQWA PLUS Jakarta.
Call Centre: 0811-841-9260